25.6.13

Mempariwisatakan Indonesia






Kondisi negara Indonesia terakhir ini sedang dilanda berbagai macam persoalan. Dari mulai kenaikan harga premium, solar dan sembako. Tentunya persoalan tersebut membuat hati penduduk Indonesia menjadi miris dengan keadaan bangsa yang sedang “galau” ini. Indonesia sebagai negara yang memiliki segudang potensi alam, terasa sangat miskin sekali akhir-akhir ini. Bukan berarti saya pribadi tidak memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi tetapi memang pada dasarnya kondisi di negara saya tinggal ini sedang tidak stabil.

Penyebab mencolok dari keadaan yang carut marut terjadi di Indonesia ini tidaklah bukan karena “KORUPSI”. Bisa dibanyangkan para pejabat yang dengan mudahnya memakan uang rakyat. Dari uang rakyat, mereka pun habiskan uang tersebut untuk hal-hal negatif. “Uang Rakyat” yang seharusnya menjadi balas jasa keringat rakyat jelata yang banting tulang untuk kehidupan berubah menjadi “Uang Haram”.

Tiba-tiba pikiran saya dibayangi sekelebat pertanyaan. Jika memang potensi lainnya tidak dapat diandalkan lagi oleh pemerintah, kenapa sih tidak memanfaatkan potensi dari sektor pariwisata?. Bisa dilihat Negara Singapura, Malaysia, dan Arab Saudi misalnya, walaupun pariwisata bukan menjadi sektor utama perekonomian negara-negara tersebut namun sejatinya dapat menjadi sektor pendukung perekonomian yang memberikan dampak multiplier effect bagi kesejahteraan rakyatnya.

Sebenarnya destinasi wisata di Indonesia cukup beragam, terlebih Indonesia bagian timur seperti Wakatobi, Pulau Weh, Raja Ampat yang ternyata memiliki keindahan yang sungguh luar biasa. Contohnya laut yang biru sangat kontras dengan kehidupan bawah laut yang tenang dan semarak. Potensi-potensi tersebut sebetulnya dapat dimanfaatkan pemerintah.

Tahap awal yang sebaiknya dilakukan pemerintah yakni dengan cara memperbaiki infrastruktur meliputi pembangunan sarana dan prasana pendukung pariwisata. Kemudian pemerintah dapat menyerukan local people guna memperkecil tingkat pengangguran. Melibatkan local people untuk dilatih sebagai pekerja di sejumlah destinasi wisata. Setelah local people diberikan pembinaan dan pelatihan, langkah selanjutnya adalah memberikan edukasi kepada wisatawan mengenai berwisata yang sehat. Sehat bukan berarti hanya dalam fisik saja namun juga sehat dalam jiwa dan pemikiran. Sehat dalam arti selalu menjaga lingkungan ketika berwisata dan mematuhi adat istiadat serta kultur setempat. Idealnya Indonesia bisa berkaca pada Negara Malaysia yang mampu memanfaatkan potensi wisata. Walaupun pada kenyataannya Negara Malaysia banyak “mengklaim” kesenian dan kebudayaan bangsa Indonesia. Bukan berarti Indonesia dapat meniru sikap buruk yang ditunjukan Negara Malaysia, namun idealnya inisiasi mereka memajukan sektor pariwisata sebagai sektor pendukung perekonomian negara dapat menjadi rujukan Negara Indonesia.

Semoga dengan kesadaran pemerintah Indonesia untuk fokus dan concern memajukan sektor pariwisata sebagai sektor pendukung perekonomian Indonesia, lambat laun kondisi bangsa ini dapat berubah. Semakin dikenal sektor pariwisata Indonesia di mata dunia, diharapkan citra dan kondisi bangsa Indonesia dapat segera pulih dari "seonggok" imej negatif.

Mari mempariwisatakan Indonesia 
@zeezeeuzieuzie

Tidak ada komentar:

Posting Komentar