Kondisi negara Indonesia terakhir
ini sedang dilanda berbagai macam persoalan. Dari mulai kenaikan harga premium,
solar dan sembako. Tentunya persoalan tersebut membuat hati penduduk Indonesia
menjadi miris dengan keadaan bangsa yang sedang “galau” ini. Indonesia sebagai
negara yang memiliki segudang potensi alam, terasa sangat miskin sekali
akhir-akhir ini. Bukan berarti saya pribadi tidak memiliki jiwa nasionalisme
yang tinggi tetapi memang pada dasarnya kondisi di negara saya tinggal ini
sedang tidak stabil.
Penyebab mencolok dari keadaan
yang carut marut terjadi di Indonesia ini tidaklah bukan karena “KORUPSI”. Bisa
dibanyangkan para pejabat yang dengan mudahnya memakan uang rakyat. Dari uang
rakyat, mereka pun habiskan uang tersebut untuk hal-hal negatif. “Uang Rakyat”
yang seharusnya menjadi balas jasa keringat rakyat jelata yang banting tulang
untuk kehidupan berubah menjadi “Uang Haram”.
Tiba-tiba pikiran saya dibayangi
sekelebat pertanyaan. Jika memang potensi lainnya tidak dapat diandalkan lagi
oleh pemerintah, kenapa sih tidak memanfaatkan potensi dari sektor
pariwisata?. Bisa dilihat Negara Singapura, Malaysia, dan Arab Saudi misalnya,
walaupun pariwisata bukan menjadi sektor utama perekonomian negara-negara
tersebut namun sejatinya dapat menjadi sektor pendukung perekonomian yang
memberikan dampak multiplier effect
bagi kesejahteraan rakyatnya.
Sebenarnya destinasi wisata di
Indonesia cukup beragam, terlebih Indonesia bagian timur seperti Wakatobi, Pulau
Weh, Raja Ampat yang ternyata memiliki keindahan yang sungguh luar biasa. Contohnya
laut yang biru sangat kontras dengan kehidupan bawah laut yang tenang dan
semarak. Potensi-potensi tersebut sebetulnya dapat dimanfaatkan pemerintah.
Tahap awal yang sebaiknya
dilakukan pemerintah yakni dengan cara memperbaiki infrastruktur meliputi
pembangunan sarana dan prasana pendukung pariwisata. Kemudian pemerintah dapat
menyerukan local people guna
memperkecil tingkat pengangguran. Melibatkan local people untuk dilatih sebagai pekerja di sejumlah destinasi
wisata. Setelah local people
diberikan pembinaan dan pelatihan, langkah selanjutnya adalah memberikan
edukasi kepada wisatawan mengenai berwisata yang sehat. Sehat bukan berarti
hanya dalam fisik saja namun juga sehat dalam jiwa dan pemikiran. Sehat dalam
arti selalu menjaga lingkungan ketika berwisata dan mematuhi adat istiadat
serta kultur setempat. Idealnya Indonesia bisa berkaca pada Negara Malaysia
yang mampu memanfaatkan potensi wisata. Walaupun pada kenyataannya Negara Malaysia
banyak “mengklaim” kesenian dan kebudayaan bangsa Indonesia. Bukan berarti
Indonesia dapat meniru sikap buruk yang ditunjukan Negara Malaysia, namun
idealnya inisiasi mereka memajukan sektor pariwisata sebagai sektor pendukung
perekonomian negara dapat menjadi rujukan Negara Indonesia.
Semoga dengan kesadaran pemerintah Indonesia
untuk fokus dan concern memajukan sektor pariwisata sebagai sektor pendukung perekonomian
Indonesia, lambat laun kondisi bangsa ini dapat berubah. Semakin dikenal sektor pariwisata Indonesia di mata dunia, diharapkan citra dan kondisi bangsa Indonesia dapat segera
pulih dari "seonggok" imej negatif.
Mari mempariwisatakan Indonesia
@zeezeeuzieuzie
Photo courtesy : http://olahraga.kompasiana.com/bola
Tidak ada komentar:
Posting Komentar