Pernahkah kamu mengalami
hidup saat krisis passion? Entah itu saat belajar, bekerja, making some relationship?. Apa yang
saya alami saat ini lebih kepada krisis passion
pada pekerjaan. Namun mungkin diantara kamu ada yang sedang merasakan krisis passion di luar bidang pekerjaan.
Terlebih dalam dunia
pekerjaan banyak orang yang berpendapat bahwa bekerja harus mengikuti passion supaya ketika sedang didera
beban pekerjaan yang bertubi-tubi kita dapat meminimalisir berbagai hal yang
mengundang stress atau depresi.
Sampai saat ini saya
masih bingung menerapkan passion
dalam pekerjaan karena terkadang ketika kita menemukan passion justru berbagai hal-hal tak terduga dalam pekerjaan kerap
menghampiri. Memang tidak bisa dipungkiri ketika kita sudah tahu passion kita dimana, ada saja hal-hal
yang tak terduga menghampiri dan mengundahkan hati serta pikiran.
Ujung-ujungnya memang balik lagi ke motivasi seseorang untuk bekerja. Apakah
hanya sekedar sebagai formalitas di tengah tuntutan sebagai manusia “dewasa”?
mengisi waktu luang setelah pendidikan formal tercapai? tuntutan perekonomian?
aktualisasi diri? ataukah memang sebuah hobi?
Terlepas dari passion atau kewajiban bekerja sendiri,
nilai sebuah motivasi memang sangatlah penting. Saya sendiri merasakan itu.
Dahulu sempat bekerja di jalur yang memang satu bidang dengan pendidikan formal
ketika saya kuliah dahulu. Kemudian saya beralih pada bidang pekerjaan yang
tidak satu jalur dengan pendidikan saya. Dan pada akhirnya kini saya kembali
pada dunia pekerjaan yang satu jalur dengan passion
saya. Merasakan berbagai pengalaman bekerja membuat saya mengerti dimana dan
seperti apa pekerjaan yang saya impikan.
Pekerjaan idealnya
menjadi suatu prestise tersendiri
bagi siapapun yang menjalaninya. Ibarat sebuah pohon, pekerjaan pun harus
selalu disiram dengan “motivasi” dan diberi pupuk “keikhlasan untuk belajar dan
mencoba hal-hal yang baru”. Bagi sebagian orang motivasi memang perlu
diupayakan sekeras mungkin namun bagi yang terbiasa “workaholic”, motivasi hanyalah sebuah “embel-embel” pelengkap
kehidupan.
Dewasa ini berbagai
macam kata-kata mutiara atau motivasi kerap dipublikasikan dalam bingkai softcopy gambar yang dapat dengan mudah
dijadikan cerminan bagi siapapun untuk melakukan interospeksi ketika jenuh
bekerja. Melalui akun sosial media, gambar-gambar motivasi tersebut dapat
diakses dengan mudah. Mungkin bagi beberapa orang membaca kata-kata motivasi
menjadi senjata ampuh agar selalu semangat bekerja. Ada juga yang menaruh foto
keluarga di tempat kerja agar ketika jenuh menjangkit, pikiran dapat teralihkan
mengingat keluarga sedang menunggu hasil jerih payah kita ketika bekerja.
Hang out bareng teman-teman terdekat kala krisis passion |
Berbeda dengan saya
sebagai pekerja, ketika mulai merasakan “Hidup Saat Krisis Passion” justru saya lebih memilih pergi ke salon untuk sekedar refreshing, berwisata kuliner, jalan-jalan
ke mall atau sekedar kongkow bersama
teman. Dengan melakukan kegiatan simple tersebut biasanya saya lebih
bersemangat lagi ketika bekerja dan terusir dari kondisi “Hidup Saat Krisis Passion”. Bagaimana dengan Anda yang sedang mengalami "Hidup saat krisis passion"? terlebih dalam dunia pekerjaan yang kerap menjangkit para pekerja.
Photo courtesy : Dok. Pribadi dan mobavatar.com