27.9.13

Belum ke Bandung Jika Belum Mengunjungi 7 Spot Yang Paling “Bandung Banget”

“Sometimes you will never know the true value of a moment until it becomes a memory”
 ~ Anonymous


Seperti kata mutiara tersebut, Kota Bandung dengan segala keindahannya memberikan memori yang begitu membekas bahkan menciptakan sebuah value jika kita kembali mengingat sejarah dan perkembangannya. Keramah-tamahan masyarakat kota dengan julukan “Paris Van Java” ini menyuguhkan kehangatan bagi siapapun yang berkunjung. Tak hanya itu sebutan kota kreatif dan kota musisi makin melekat dalam citra kota yang telah berusia 203 tahun ini. Terbukti banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara dibuat penasaran untuk menikmati atmosfir Kota Bandung. Sayang rasanya apabila Anda datang ke Kota Bandung tanpa memijakan kaki di 7 spot yang paling “Bandung Banget” berikut ini :


  • Gedung Sate
Siapapun yang berkunjung ke Kota Bandung kurang lengkap rasanya jika tidak mengabadikan momen di depan Gedung Sate. Gedung Sate merupakan sebuah bangunan bersejarah di Kota Bandung dimana pada awal pembangunannya dijadikan sebagai pusat pemerintahan oleh pemerintahan Belanda. Menurut sejarah, pembangunan Gedung Sate melibatkan sekitar 2000 pekerja, 150 orang diantaranya pemahat atau ahli bongpay pengukir batu nisan dan pengukir kayu berkebangsaan Cina yang berasal dari Konghu atau Kanton.

Menariknya jika Anda berkesempatan bertandang ke Gedung Sate jangan lewatkan untuk berfoto-foto. Jangan lupa juga untuk mencicipi kuliner khas Kota Bandung yang dijual berderet rapi di sisi pinggir Gedung Sate. Beruntung jika Anda mengantongi izin untuk masuk ke dalam gedung ini dari petugas setempat. Anda dapat mengakses gedung yang memiliki ornamen tusuk sate pada menara sentralnya hingga sampai pada atapnya, sungguh pemandangan yang luar biasa! Menyaksikan Kota Bandung dari atap gedung sate menciptakan sensasi tersendiri.


  • Trans Studio Bandung
Jika Kota Jakarta memiliki Dunia Fantasi sebagai daya tarik wisata berupa wahana permainan yang berada di luar ruangan, lain halnya dengan Kota Bandung yang menawarkan ikon wahana permainan di dalam ruangan bahkan Trans Studio Bandung (TSB) dinobatkan sebagai indoor theme park  terbesar di Indonesia. Trans Studio Bandung menjadi destinasi favorit bagi wiswatan, pasalnya tempat ini terletak dalam satu kawasan perbelanjaan Trans Studio Mall yang dahulu bernama Bandung Supermall, sebuah mall yang sangat legendaries dan dalam pembangunannya cukup menuai kontroversi kala itu. Anda tak perlu khawatir memikirkan dimana akan menginap, karena di sekitarnya terdapat hotel-hotel berbintang. Dalam perkembangannya TSB menjadi ikon wahana permainan terbesar bila dibandingkan trans studio yang terdapat di Kota Makassar.


  • Alun – Alun Asia Afrika, Kota Bandung
Alun – Alun Asia Afrika merupakan tempat yang tak pernah sepi pengunjung. Tidak hanya sebagai pusat perbelanjaan, di sekitarnya terdapat pula sebuah masjid yang bernama Masjid Raya Bandung. Masjid ini memiliki menara kembar yang memfasilitasi pengunjung untuk melihat Kota Bandung dari ketinggian 81 meter. Menara ini berbentuk segi delapan dengan jendela yang transparan di setiap sisinya, jika menaiki menara tersebut Anda dapat melihat pemandangan Kota Bandung pada ukuran 360 derajat. Tak hanya sebatas itu, di sekitar Alun-Alun terdapat beragam bangunan bersejarah yang cukup memanjakan mata untuk menikmati “aura” heritage seperti gedung Kantor Pos, BRI Tower, Museum Asia Afrika, Jalan Braga dan Parahyangan Plaza yang sungguh fenomenal namun sekarang telah berubah menjadi pusat kaos disto Bandung.


  • Institute Teknologi Bandung
Suatu kebanggaan bagi Kota Bandung karena memiliki sebuah perguruan tinggi yang mencetak generasi muda berdaya saing tinggi. Institute Teknologi Bandung (ITB) berlokasi di Jalan Ganesha 10/12 sebagai salah satu ikon Kota Bandung yang memiliki fasilitas yang sangat lengkap untuk ditelusuri. Mulai dari Masjid Salman ITB yang legendaris, Galeri IPTEK Sabuga ITB yang memiliki instrument IPTEK cukup lengkap, Taman Ganesha yang sungguh sejuk dan rindang, hingga Sarana Olah Raga Sabuga dengan fasilitas olah raga yang lengkap menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan.



  • Kawasan Dago
Sebuah kawasan di Kota Bandung yang menjadi “tambatan hati” bagi siapapun yang mendambakan destinasi dengan suasana sejuk nan modern. Dalam Bahasa Sunda, Dago memiliki arti “menunggu”. Konon menurut catatan sejarah masyarakat dahulu jika akan pergi bersama-sama menuju kota harus menempuh daerah Dago yang dikelilingi hutan yang sepi dan rawan akan ancaman binatang buas. Untuk menghindari bahaya tersebut mereka saling “ngadago” atau saling menunggu, sehingga kawasan yang dahulunya merupakan hutan tersebut diberi nama Dago. Wajah Kawasan Dago kini tidak “seseram” dahulu, menjamurnya pembangunan factory outlet, hotel, villa, café-café dan semakin berkembangnya daya tarik wisata seperti Taman Hutan Raya (THR) Djuanda dan Curug Dago di kawasan ini menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan.


  • Kawasan Cibaduyut
Ke Bandung rasanya kurang lengkap jika melewatkan Kawasan Cibaduyut. Kawasan ini terkenal akan  sentra sepatu, tas, dompet dan aksesorisnya yang berbahan kulit. Berjarak sekira 30 menit dari pusat  kota, berderet rapi toko-toko yang menjual sepatu dan beberapa toko-toko yang menerima pesanan sepatu sesuai dengan desain yang diinginkan. Bicara soal kualitas produk-produk asal kawasan ini tidak  perlu diragukan lagi, desain nya pun kini mengikuti perkembangan zaman, cocok dijadikan buah tangan  bagi yang berkunjung dari luar kota.



  •  Kawasan Cihampelas
Sebuah ikon tak bisa terlepas dari sejarahnya, sama halnya dengan Kawasan Cihampelas. Dahulu pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Cihampelas yang termasuk dalam Kawasan Bandung Utara tersebut dikondisikan sebagai pemukiman Bangsa Eropa. Saat itupun gedung-gedung gaya romantik Belanda banyak berdiri di kawasan ini. Seiring perkembangannya, bangunan-bangunan di kawasan ini mulai disewa dan diperjual belikan hingga kondisinya menjadi kawasan wisata belanja seperti sekarang.

Berbicara mengenai Kawasan Cihampelas tempo dulu pun tidak dapat dipisahkan dari perdagangan jeans. Dahulu deretan toko di kawasan ini saling bersaing dalam menjual produk jeans dengan beragam variasi. Namun kini magnet kawasan tersebut tidak melulu dari jeansnya, pasalnya beberapa bagian dari toko-toko tersebut kini bertransformasi menjadi factory outlet yang menjual beragam jenis pakaian.

Jika Anda menelusuri ruas Jalan Cihampelas, mata Anda akan disuguhkan dengan pemandangan penjual kaos-kaos dengan tulisan dan gambar bertema “Bandung” serta penjual kuliner peyeum dan es durian yang terdapat di ruas kanan dan kiri jalan. Tak hanya itu, hotel-hotel, mall dan shuttle travel turut menjamur di kawasan yang dahulunya terkenal dengan ikon Kolam Renang Pemandian Cihampelas ini. Sayangnya karena satu dan lain hal, Kolam Renang Pemandian Cihampelas nan legendaris tersebut mengalami pembongkaran padahal kolam renang tersebut merupakan kolam renang tertua di Kota Bandung dan pertama yang dibangun di Indonesia. Siapa yang tak menyangka bahwa pemberian nama Cihampelas sendiri diambil dari nama pohon-pohon Hampelas (sejenis pohon berdaun kasar yang biasa digunakan untuk menggosok badan), yang mana pohon ini  terdapat di sekitar Kolam Renang Pemandian Cihampelas.


~Fauziah Andri Priyatno
Loves Bandung and don't wanna move!


As Published on Dlajah E-magz
+Dlajah
@dlajahmagz

***